Janji Hatiku 14 Tahun Lalu

Hmmm… kalo yang ini, kejadiannya masih baruuu banget, masih gresss, masih sangat up to date, dan jujur aja nih ya, sampai saat ini masih sukses bikin saya merinding sekujur-kujur kalo inget lagi.

Cerita ini belom pernah saya ceritakan ke mana-mana, bahkan di keluarga saya sendiri pun hanya beberapa orang saja yang tau. Jadiii berbahagialah dirimyu, orang luar pertama yang saya ceritakan secara detail 😀

Jadi nih sekitar awal Juli 2000 lalu, ga tau kenapa saya pingiiiin banget pergi Umroh ke Tanah Suci. Saya ajak Mama untuk nemenin. “Umroh yuk Mam, kita aja berdua ga usah sama siapa-siapa lagi. Kalo emang biayanya mahal, pake uang tabunganku aja, ga apa-apa kok” begitu saya merayu Mama.

Hehehe, sok gaya-gayaan mau pake uang tabungan, padahal mah untuk keberangkatan Umroh itu yaaaa ternyataaa… sukseeess membuat tabungan saya tipiiiss setipis kertas Tapi ga apa-apa deh, namanya juga udah NIAT banget dan mumpung jalannya dimudahkan.

Akhirnya saya dan Mama pun berangkat umroh. Di sana, saya berdoa khusyuk banget, menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk curhat pada Yang Punya Hidup. Saat itu doa yang berulang-ulang saya lantunkan ada 3 hal, salah satunya tentang jodoh.

Kurang lebih doa saya seperti ini
“Ya Allah ya Tuhanku, dengan segala kerendahan hati kumohon padamu untuk mempertemukan aku dengan seorang lelaki yang akan menjadi jodohku, yang akan membimbingku dan anak-anakku kelak

Pertemukanlah aku dengan jodohku yang putih kulitnya seputih hatinya
Yang baik hatinya sebaik amalnya
Yang tinggi perawakannya setinggi ilmunya
Yang sabar hatinya, rendah hati, tidak sombong, berasal dari keluarga baik-baik, dan yang paling penting mampu menjadi imam dan panutan untukku dan anak-anakku

Ya Allah ya Tuhanku, apabila Engkau berkenan mempertemukanku dengan lelaki itu, ijinkanlah aku untuk membawanya kembali ke sini, ke depan KabahMu sebagai tanda syukurku”

Daaan subhanallah, betul-betul miracle looh mentemen. Sepulang umroh di Juli 2000 itu, 2 bulan kemudian atau di bulan September 2000, Tuhan mempertemukan saya dengan laki-laki bernama Zerfani Yulias, orang yang sama sekali tidak saya kenal selama ini (dan kisah ketemunya puuuun betul-betul tidak saya duga sebelumnya), daaan Juli 2001 akhirnya kami menikah. Alhamdulillaaah… lope lope lope

Setahun menikah, 2 tahun 3 tahun dan seterusnya saya tetap ingat dengan janji hati saat berdoa khusus di Tanah Suci untuk kembali lagi ke sana bersama dengan jodoh yang telah dipilihkan dengan sangat spesial olehNya.

Tapiiiii uang dari manaa? Umroh kan mahaaal, apalagi berdua. Pernah sih (bahkan sering) saya nabung, tapi yaa bolak balik kepake lagi kepake lagi. Untuk renovasi rumah yang berkali-kali itu, untuk sekolah anak-anak, belom lagi untuk pengeluaran sehari-hari.

Rasanya sediiih deh, berjanji pada diri sendiri tapi ga pernah tau kapan janji itu akan ditepati.

Guru spiritual saya di rumah bahkan berkali-kali ngajak saya. Gini katanya, “Yuk, mumpung liburan, kita ‘pulang kampung’ sebentar. Nih kebetulan lagi ada program khusus dari travel anu untuk bulan ini”

Tapi yaa gimanaaa doong, bukannya nolak, bukannya ga mau, saya MAU kok, beneraaan MAU BANGEEETTT. Tapi yaa situasi dan kondisinya memang belum memungkinkan saat itu.

Ternyataaaa….. pucuk dicinta ulam tiba, saat Seminar Director 2014 Jogja diumumkan bahwa Oriflame mengeluarkan program Dream Beyond Border dengan tujuan Turki, Korea, daaann UMROOOHH!!!

Deg!!! Ga pikir panjang lagi, saya pelajari syarat-syaratnya, saya bikin simulasi-simulasi kecil per bulan sesuai persyaratan yang diberikan, dan saya betul-betul pikirkan bagaimana strategi saya BISA meraih target per bulannya .

Daaan setelah berjuang kurang lebih 7 bulan, akhirnyaaaaa saya puuuun dinyatakan LULUS dan berhak memilih 1 dari 3 negara tujuan yang disediakan. Dan pastinyaa saya pilih UMROH doong.

Alhamdulillaah, saya tidak berhenti bersyukur atas semuuuaaa anugrah ini. Siapa sangka, janji hati 14 tahun lalu, yang selalu saya usahakan untuk tercapai dan juga (hampir) selalu batal di tengah jalan, akhirnya diijabah olehNya.

Ga terhitung berapa kali saya menitikkan air mata haru bila mengingat semua ini. Banyak banget pelajaran yang bisa saya ambil dengan kejadian ini. Salah satunya adalah don’t loose your faith, JANGAN PERNAH HILANG KEYAKINAN.

Bila kita sudah berani bermimpi, BERUSAHALAH sekuat tenaga meraihnya. Tapi bila terasa banyak hambatan di tengah jalan, MAJU TERUS, pegang kuat mimpi itu, JANGAN PERNAH HILANG KEYAKINAN bahwa suatu saat (bagaimanapun caranya) mimpi itu, keyakinan itu PASTI berubah jadi kenyataan.

Mungkin tidak sekarang, tapi YAKINLAH Tuhan akan memberikannya di saat yang tepat. Kapan itu? Biarkanlah itu menjadi rahasia Allah SWT, tugas kita hanya BERUSAHA BERUSAHA BERUSAHA BERUSAHA BERUSAHA dan BERUSAHA.

Ingin Mewujudkan Mimpi Seperti Nurina?

Isi Form Di Bawah Yuk

Cuma Untuk Non Oriflame Member Looh