S2 Kok MLM-an?

Hari Minggu lalu ketika sedang jalan-jalan dengan anak dan suami, ga sengaja saya ketemu dengan seseorang yang saya hormati sejak jaman masih ngantor di 2004 atau 2005 lalu. Dulu saya berkantor di sebuah lembaha pelatihan terkenal di Indonesia di mana bos saya adalah salah satu GURU marketing Indonesia, dan bapak ini adalah salah satu trainer fasilitator yang rutin diundang oleh kantor untuk mengisi training di perusahaan-perusahaan klien. Namanya Pak Mukti Wibawa.

Pak Mukti ini baik sekali, ramah, bersahaja, dan ilmunya buanyaaak banget. Saya sering ‘mencuri’ ilmunya sejak pertama kali kerjasama dengan beliau.

Saya pernah ditelpon oleh Pak Mukti ketika beliau mencari saya di kantor, padahal saya sudah resign dari sana. Ingat sekali, beliau ‘memarahi’ saya karena ga bilang-bilang kalau sudah resign, tapi akhirnya memahami keputusan resign saya karena ingin dekat dengan anak-anak di rumah.

Beberapa tahun kemudian, saya gabung Oriflame, saya pelajari baik-baik dan memutuskan untuk fokus mengerjakan bisnis Oriflame hanya dari rumah saja. Suatu ketika Pak Mukti menelpon saya untuk menanyakan kabar saya, suami dan anak-anak. Tak lupa saya dengan berbinar-binar memberi tahu padanya bahwa saya sudah punya ‘pekerjaan tetap’ sebagai konsultan Oriflame. Maksud hati ingin berbagi kebahagiaan dan ngarep dukungan, ternyata Pak Mukti marah sama saya. Gini katanya, “Oriflame? Kamu gimana sih Nurina? Itu kan MLM? Kamu kok ikutan MLM? S2 kaya kamu ini ikutan MLM. S2 kok MLM-an?”

Duuuh, sediiiiih. Maksud hati berbagi kabar bahagia plus sekalian minta didoakan, lah kok malahan dimarahin, hiks. Bukan apa-apa, beliau takut saya tertipu seperti biasanya bisnis MLM di luaran yang cuma bisa janji-janji doang.

Tapi ga tau kenapa, makin dimarahi seperti itu saya makin FOKUS FOKUS dan FOKUS di Oriflame. Sampai akhirnya ketika saya meraih level Senior Manager dengan bonus kurang lebih 6 jutaan sebulan, saya SMS beliau, dan hati saya langsung berbunga-bunga ketika beliau membalas: “Waah, selamat Nurina”

Cuma 3 kata. Iya cuma 3 kata, tapiii rasanyaaa seneeeng banget. Akhirnya saya bisa buktikan bahwa Oriflame itu MLM BENERAN, bukan MLM tipu-tipu seperti yang dikhawatirkannya saat itu. Yeaay, Alhamdulillah.

Tak disangka-sangka, beberapa minggu lalu ketika sedang jalan-jalan sekeluarga di mall ujung barat Jakarta, ga sengaja saya bertemu dengan Pak Mukti. Setelah basa-basi sedikit, beliau bertanya pada saya, “Jadi gimana kamu Nurina, kapan kamu keluar (negeri) lagi?”

Deg! Rasanya gimanaa gitu ditanya seperti itu. Mungkin selama ini Pak Mukti sering melihat postingan foto-foto saya dan suami ketika kami berdua diundang Oriflame menghadiri Conference di luar negeri.

Dengan senyum mengembang, saya jawab, “Januari nanti ke Singapore, Pak. Agustus ke London, tapi yang paling deket ini tanggal 16 Desember bulan ini saya diajak UMROH sama Oriflame.”

Daan senyum saya makin mengembang ketika ekspresi Pak Mukti tampak gembira sambil menyelamati saya, “Waah hebat Nurina. Iya, kamu makin giat ya biar jalan-jalan terus, makin sukses”

Aaah senangnya. Jadi ya mentemen, bila mentemen pernah mengalami ditolak, dilecehkan (bahkan dimarahin) seperti saya ( :p ), ga usah kecil hati. BUKTIKAN SAJA bahwa pilihan berbisnis kita ini SUDAH BENAR. Perusahaannya bagus, bukan abal-abal, dan MEMBERIKAN BUKTI, ga sekadar janji-janji surga doang.

Percayalah, orang yang di awal terlihat tidak mendukung itu sebenernya bukan beneran tidak mendukung, tapi beliau itu sayang sama kita. Takut kita ketipu, takut kita menyia-nyiakan waktu dan tenaga.

Jadi sekali lagi, kalo ada yang tidak mendukung, ga usah kecil hati, apalagi balas marah-marah. BUKTIKAN SAJA pilihan kita sudah benar. Ya kan? 😉

Ingin Berbisnis Seperti Nurina?

Isi Form Di Bawah Yuk

Cuma Untuk Non Oriflame Member Looh